Bunga kamboja cendana merupakan salah satu jenis bunga kamboja yang paling disukai di Bali karena aromanya lebih harum dibanding jenis kamboja yang lain. Biasanya bunga kamboja cendana digunakan sebagai pengharum ruangan dan untuk kelengkapan upacara di Bali. Aroma harum bunga kamboja cendana disebabkan kandungan minyak atsiri di dalamnya yang dapat diekstrak dari bunga dengan proses distilasi.Telah dilakukan penelitian mengenai pengaruh lama distilasi terhadap komposisi minyak atsiri bunga kamboja cendana. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan komposisi minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan dari proses distilasi pada lama proses yang berbeda. Bunga kamboja cendana segar diiris, selanjutnya didistilasi dengan metode distilasi uap air. Distilasi dilakukan pada lama proses 1, 2, 3, 4, 5 dan 6 jam. Minyak atsiri yang dihasilkan selanjutnya dianalisis dengan GC-MS. Hasil analisis menunjukkan bahwa minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan pada lama distilasi berbeda mempunyai komposisi senyawa yang berbeda. Senyawa penyusun minyak atsiri bunga kamboja cendana yang dihasilkan dari proses distilasi dengan lama proses berbeda, mempunyai persentase relatif yang bervariasi. Namun sebagian besar tersusun dari jenis senyawa yang sama yang tergolong dalam senyawa alkana, alkena, alkohol dan aldehid. Lima senyawa utama yang merupakan penyusun terbesar minyak atsiri kamboja cendana yaitu nonadecana (4,87 – 7,71%), patchouli alkohol (4,87 - 15,23%), octadecenal (2,82 – 15,93%), octadecana (6,35 – 6,39%) dan eicosane sebesar 6,35- 19, 39%.Kata kunci : bunga kamboja cendana , Plumeria alba, essential oil ,distillation time
Copyrights © 2014