Salah satu penyebab kematian ibu antara lain masih rendahnya pemahaman tentang kontrasepsi dan kesehatan reproduksi, rendahnya akses terhadap pelayanan kontrasepsi dan banyaknya pasangan usia subur (PUS) tidak mendapat pelayanan kontrasepsi, pada hal itu beresiko meningkatkan jumlah kematian ibu karena aborsi yang tidak aman (Budijanto, 2013). Berdasarkan data wilayah kerja puskesmas Kombos pada tahun 2017 diketahui bahwa Jumlah peserta KB aktif berjumlah 3.711 (68,6%) dari total 5.408 Pasangan Usia Subur (PUS). Ini berarti masih ada 1.697 (31,4 %) PUS yang bukan merupakan peserta KB aktif. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan masih tingginya PUS yang tidak menggunakan alat kontrasepsi di wilayah kerja puskesmas Kombos tahun 2017. Desain penelitian dalam penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif. Penelitian ini telah dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Kombos Kota Manado pada bulan Mei 2019. Variabel dalam penelitian ini adalah mono variable yaitu Faktor PUS tidak menggunakan alat kontrasepsi. Populasi dalam hal ini adalah semua PUS yang bukan peserta KB aktif di puskesmas Kombos yaitu berjumlah 1697 peserta. Sampel dalam hal ini adalah sebagian PUS yang bukan peserta KB aktif di puskesmas Kombos yaitu berjumlah 94 peserta. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu menggunakan aksidental sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan kuesioner. Analisa data ada penelitian ini menggunakan tabel distribusi frekwensi. Faktor penyebab Pasangan Usia Subur (PUS) tidak menggunakan alat kontrasepsi di wilayah kerja puskesmas Kombos Kota Manado menunjukkan 19,1% ingin punya anak, 16,4 % takut efek samping, 15,3% tidak nyaman, 14,5% fertilitas (ingin banyak anak0, 14,5% tidak ingin, 9,2% masalah akses alat KB, 6,5% masalah kepercayaan/agama..
Copyrights © 2021