Salah satu parameter yang menentukan dalam perencanaan sambungan kayu adalah kuat leleh lentur dan kuat tumpu alat sambung paku. Penelitian ini bertujuan menentukan nilai kuat leleh lentur (bending yield strength/Fyb) serta kuat tumpu paku beton dan paku kayu. Pengujian kuat leleh lentur paku dilakukan dengan metode three point loading menggunakan universal testing machine (UTM). Sedangkan pengujian kuat tumpu paku dilakukan terhadap dua jenis kayu, yaitu kayu keruing dan kayu meranti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tumpu paku meningkat seiring dengan peningkatan berat jenis kayu dan dipengaruhi oleh diameter dan jenis paku. Semakin besar diameter paku maka semakin menurunkan nilai kekuatan tumpu paku. Kayu keruing memiliki nilai kuat tumpu paku tertinggi (434 kg/cm2) dan terendah terdapat pada kayu meranti yaitu 356 kg/cm2. Selain itu, berdasarkan nilai Fyb yang diperoleh dapat diketahui bahwa paku yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kuat lentur lebih tinggi dari nilai Fyb yang disyaratkan SNI 7973:2013. Terdapat kecenderungan bahwa semakin besar diameter paku maka nilai Fyb semakin rendah. Nilai Fyb terendah terdapat pada paku kayu dengan diameter 0,42 cm yaitu sebesar 7563 kg/cm2 dan Fyb tertinggi terdapat pada jenis paku beton putih dengan diameter 0,34 cm yaitu sebesar 14716 kg/cm2.
Copyrights © 2023