SUARGA : Studi Keberagamaan dan Keberagaman
Vol. 1 No. 1 (2022): Strengthening Community through Grass Root Participation

Makna Filosofis Barongsai dalam Agama Konghucu

Ana Ul Islam (Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto)
Arif Hidayat (Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto)



Article Info

Publish Date
21 Jul 2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan makna filosofis yang terkandung dalam kesenian barongsai dari sudut pandang agama Konghucu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori semiotika yang digagas oleh Roland Barthes. Metode yang digunakan untuk mendapatkan data yaitu dengan cara wawancara kepada salah satu tokoh agama Konghucu, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, singa sebagai hewan dalam penggambaran Barongsai melambangkan keberanian, kekuatan, stabilitas, kepercayaan diri, dan keberuntungan. Bagian tubuh Barongsai diantaranya, (1) hidung singa yang biasanya berwarna hijau merupakan lambang keberuntungan, kemakmuran, dan pengaruh surga, (2) dahi yang diberi ornamen cermin ialah simbol untuk menakuti roh jahat, (3) tanduk di kepala Barongsai menjadi simbol untuk hidup dan regenerasi serta mewakili unsur perempuan, (4) telinga dan ekor mewakili kebijaksanaan dan keberuntungan, (5) tulang belakang menjadi wujud dari ular merupakan simbol pesona dan kekayaan, (6) dahi dan jenggot berasal dari naga menjadi simbol kekuatan, kepemimpinan serta mewakili unsur laki-laki, (7) bagian terakhir adalah punuk belakang kepala yang berarti simbol umur panjang. Selain itu terdapat lima warna kostum Barongsai yang melambangkan berbagai unsur. Warna-warna ini terdiri dari, (1) kuning yang melambangkan unsur bumi sebagai pusat kehidupan, (2) hitam perlambangan dari unsur air dan merujuk pada arah utara, (3) hijau sebagai lambang dari unsur kayu dan arah timur, (4) merah menjadi lambang dari unsur api serta merunjuk pada arah selatan, (5) terakhir warna putih yaitu menggambarkan unsur logam dan arah barat. Buah, bunga, dan sayur dalam pentas bermakna, (1) jeruk mandarin, sebagai bentuk limpahan rezeki, (2) jeruk bali, bentuk dari perlindungan dan keutuhan keluarga, (3) nanas, simbol kejayaan dan mekarnya rezeki, (4) tebu, lambang dari kemerdekaan, kemakmuran, kesuburan, dan umur panjang, (5) selada, bentuk harapan di tahun baru agar memberikan keberuntungan, (6) biji teratai, simbol banyaknya keturunan, (7) lili putih, melambangkan keharmonisan rumah tangga, (8) daun bawang, simbol dari uang dan kekayaan.

Copyrights © 2022






Journal Info

Abbrev

suarga

Publisher

Subject

Religion Humanities

Description

Journal SUARGA: Studi Keberagamaan dan Keberagaman is open access and double blind-reviewed journal published by the Faculty of Ushuluddin, Adab and Humanities, Prof. K.H. Saifuddin Zuhri State Islamic University. This journal publishes the research focus on religions and multiculturalism. Journal ...