Berbagai konflik dan kerusuhan di
Indonesia bukan dipicu oleh faktor agama,
tapi ada faktor lain, seperti ekonomi, arogansi
kekuasaan dan ketidakadilan. Kerusuhan demi
kerusuhan membuat kita kaget dan miris, karena
terjadi pasca Soeharto lengser, dikhawatirkan
hal ini akan memunculkan kesimpulan naif, bahwa kepemimpinan Soeharto lebih baik dan
berhasil dalam meredam berbagai konflik di
Indonesia. Sehingga --seperti dilakukan Gus
Dur-- mengajak Soeharto kembali berkiprah
untuk meredam konflik. Pemaknaan yang
salah terhadap fenomena yang terjadi dikhawatirkan mampu menyeret kita pada kondisi pra
reformasi, menghendaki munculnya orang kuat,
satrio piningit, dan sejenisnya. Jika kondisi itu
terjadi, akan menjadi ganjalan serius bagi upaya
mewujudkan masyarakat madani.
Copyrights © 2002