Langkah-langkah akomodatif negara
terhadap umat Islam secara sosiologis dan politis
diawali dari terintegrasinya pemikiran generasi
baru Islam. Mereka mencoba mentransformasikan intelektual dan aktivitas yang dahulu
bersifat legalistik formalistik menjadi lebih bersifat
substansialistik, sehingga sikap semacam itu
tidak antagonistik dengan konstruk negara
bangsa Indonesia yang berideologi Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945.
Kondisi ini diresponi oleh negara (pemerintah) dengan sikap akomodatif konstruktif.
Baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya
maupun keagamaan. Karena sikap umat Islam
yang bersifat integratif itu telah menimbulkan
kestabilan dan kemapanan sehingga
memperlancar pembangunan.
Copyrights © 2002