Di bawah sosiologi sastra, antar-perspektif teoretis menunjukkan kekhasan pandangan masing-masing. Strukturalisme genetik memandang bahwa karya sastra memiliki struktur tertentu dan lahir dari proses historis tertentu. Kajian sastra dan politik menegaskan bahwa sastrawan dan karyanya hendaknya terlibat aktif dalam seluruh proses politik dan pembangunan masyarakatnya. Teori hegemoni sastra menegaskan perlunya pembongkaran substansi karya sastra sebagai siasat penguasa dalam mencari legitimasi dan dukungan politis dari rakyat. Kritik sastra feminis mengupayakan pembacaan karya sastra dari perspektif pembaca sebagai perempuan untuk membongkar dominasi patriarki. Teori estetika resepsi sastra mengemukakan bahwa perubahan tafsir suatu karya antarperiode dan antarpembaca terjadi karena perbedaan horizon pembaca dan tempat terbuka bagi setiap karya sastra.
Copyrights © 2023