Penyandang tuna netra memiliki kesulitan dalam melakukan aktifitas terutama masalah mobilitas. Hal ini diakibatkan masih minimnya sarana dan prasarana yang dapat menunjang para penyandang tuna netra dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Alat yang biasa digunakan adalah tongkat, dengan tongkat akan membantu para penyandang tuna netra ketika berjalan. Namun tongkat yang dunakan tersebut memiliki keterbatasan yaitu tidak dapat mendeteksi keberadaan objek yang berada diluar dari jangkauan tongkat tersebut. Penelitian ini dikembangkan sebuah konsep alat bantu jalan bagi penyandang tuna netra dengan mendesain tongkat sebagai perangkat bantu dengan menambahkan alat yang dirancang dengan memanfaatkan teknologi mikrokontoler dengan sistem arduino, sensor ultrasonik, vibrator, dan DFPlayer mini. Alat dirancang dengan tujuan membantu penyandang tunanetra saat berjalan untuk mendeteksi keberadaan objek penghalang yang dapat menghalangi penyandang tunanetra. Hasil penelitian ialah alat bantu jalan yang akan mendeteksi keberadaan objek pengalang hingga jarak 200 cm. Alat akan memberitahukan posisi objek pengalang dan memberikan notifikasi suara letak objek dan jumlah getaran diatur sesuai letak objek pengalang. Jika pengalang di depan maka akan memberikan notifikasi berupa getaran sebanyak 1 kali getaran. Jika objek berada di sebelah kanan maka akan memberikan notifikasi berupa getaran sebanyak 2 kali getaran. Jika objek berada di sebelah kiri akan memberikan notifikasi getaran sebanyak 3 kali getaran.
Copyrights © 2022