This study aims to explain the historicity of the emergence of the SaHal method, the advantages and disadvantages of applying the SaHal method in learning the Qur'an, and the effectiveness of applying the SaHal method in maintaining Al-Qur'an memorization. The method in this study uses a qualitative descriptive method. Data obtained by the method of observation, interviews and documentation. The research results obtained: The history of the founding and emergence of the SaHal method was inspired by a founding figure of the 2 largest Islamic boarding schools in Kuningan, namely the Husnul Khotimah and al-Multazam Islamic Boarding Schools, namely Mr. KH. Sahal Suhana, S.H. The advantages of the SaHal method: (1) the SaHal method is easy to practice, (2) the SaHal method increases the ability to memorize the Qur'an (3) the SaHal method has a standardized curriculum (4) the SaHal method is arranged systematically. The disadvantages of the SaHal method :(1) Get bored quickly because of monotonous learning. (2) Not yet familiar in society. (3) For children who are not active will be increasingly left behind. (4) Not yet standard ISBN. (5). Students with low IQ take a very long time to complete memorizing the Koran. The effectiveness of the SaHal method in maintaining Al-Qur'an memorization at STIQ al-Multazam Kuningan, West Java, is with time consistency in repeating deposits (murojaah) and limiting organizational agendas, especially external organizations. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan sejarah munculnya metode SaHal, kelebihan dan kekurangan penerapan metode SaHal dalam pembelajaran al-Qur'an, dan efektifitas penerapan metode SaHal dalam menjaga hafalan al-Qur'an. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Data diperoleh dengan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh: Sejarah berdirinya dan munculnya metode SaHal diilhami oleh seorang tokoh pendiri 2 pondok pesantren terbesar di Kuningan yaitu Pondok Pesantren Husnul Khotimah dan al-Multazam yaitu Bapak KH. Sahal Suhana, S.H. Kelebihan metode SaHal: (1) metode SaHal mudah dipraktikkan, (2) metode SaHal meningkatkan kemampuan menghafal Al-Qur’an (3) metode SaHal memiliki kurikulum yang terstandar (4) metode SaHal disusun secara sistematis. Kelemahan metode SaHal: (1) Cepat bosan karena pembelajaran yang monoton. (2) Belum akrab di masyarakat. (3) Bagi anak yang tidak aktif akan semakin tertinggal. (4) Belum standar ISBN. (5). Siswa dengan IQ rendah membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menyelesaikan hafalan al-Qur'an. Menghafal al-Qur’an dengan metode SaHal sangat membantu proses pencapaian target dan peningkatan kualitas hafalan bagi siswa. Metode SaHal menggunakan skema 212, artinya setiap diperoleh 2 halaman hafalan, sebelum menambah 1 halaman setoran baru, otomatis 2 halaman hafalan sebelumnya disimpan kembali. Hal inilah yang membuat siswa tidak terburu-buru dalam mencapai 30 juz tetapi lebih mengutamakan kualitas hafalan daripada kuantitas hafalan itu sendiri. Beberapa upaya agar hafalan siswa tetap efektif adalah (1) manajemen waktu, (2) konsistensi (Istiqamah), (3) motivasi diri; (4) tidak terlibat dalam kegiatan organisasi, dan (5) mengurangi penggunaan gadget.
Copyrights © 2023