Aspek bahasa Gorontalo berkaitan dengan kala sangat penting dikaji karena banyak unsur kebahasaan sebagai pembentuk aspek dan kala yang belum dipahami oleh masyarakat serta untuk menanggulangi ancaman yang mengakibatkan kepunahan bahasa Gorontalo pada masa-masa yang akan datang. Masalah dalam penelitian ini yakni: Bagaimanakah aspek yang dikaitkan dengan kala dalam BG? Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan adalah: (a) metode observasi (metode simak) dengan teknik dasar sadap (perekaman dan pencatatan), (b) metode wawancara (metode cakap) dengan teknik dasar pancing. Metode analisis data yang digunakan adalah kaidah analisis struktural dan valensi morfologis. Langkah analisis data adalah: (i) mendengarkan dan membaca secara teliti hasil rekaman dan wawancara; (ii) mentranskrip hasil rekaman; (iii) menerjemahkan hasil transkripsi ke dalam bahasa Indonesia; (iv) melakukan pengkodean dan pengorganisasian data; (v) mengidentifikasi dan menentukan keterkaitan antara aspek dengan kala; (vi) penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek dan kala terdapat empat jenis yakni: kala akan, kala sedang, kala sedang dalam proses, dan kala lampau. Keterkaitan aspek dan kala ditandai oleh: penggunaan afiks mo-, mohi-, mo’o, mopo-, moti (ti)-, dan–um- sebagai penanda kala akan. Proklitika he, imbuhan hi-/-a atau hipo-/-a, dan reduplikasi verba sebagai penanda kala sedang. Kala lampau ditandai oleh afiks lo-, lohi-, lo’o-, lopo-, loti (ti)-, dan–il-. Kala sedang dalam proses yang ditandai oleh afiks he moti- dan hi poti-. Kemudian kala sedang lampau yang ditandai oleh afiks he lo-.
Copyrights © 2020