Jurnal Sosial Budaya
Vol 6, No 2 (2013): Jurnal Sosial dan Budaya

Meningkatkan Kemampuan Beradaptasi Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas X MAN 2 Kudus

Sutarti, - ( Universitas Muria Kudus)
Masturi, - ( Universitas Muria Kudus)
Sucipto, - ( Universitas Muria Kudus)



Article Info

Publish Date
06 Aug 2015

Abstract

Dalam upaya pencapaian hasil belajar yang optimal, kemampuan siswa dalam beradaptasi di dalam lingkungan sekolah, baik dengan teman, guru, kurikulum juga saat pembelajaran sangatlah penting karena berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Kemampuan beradaptasi siswa tidaklah sama satu dengan lainnya. Hal itu dikarenakan ada faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan beradaptasi siswa. Dari hasil pengamatan banyak peserta didik masih kurang beradaptasi. Salah satunya ditandai dengan banyaknya penyimpangan dalam beradaptasi siswa Kelas X MAN 2 Kudus. Dalam usaha untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa, maka peneliti menggunakan layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa Bentuk penelitian dari penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan konseling, Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X MAN 2 Kudus. Siswa kelas tersebut berjumlah 24 siswa, yang terdiri dari 8 laki-laki dan 16 perempuan. Dalam kelas X tersebut di berikan angket tentang beradaptasi, setelah itu angket analisis untuk mengetahui siswa yang masih rendah dalam beradaptasi, selanjutnya diberikan bimbingan kelompok untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi. Adapun prosedur PTBK pada tiap siklus akan dilakukan dalam empat tahap yaitu tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi, dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dokumentasi, dan angket. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Hasil penelitian: Berdasarkan hasil observasi ketepatan peneliti dan anggota juga hasil wawancara diperoleh temuan bahwa pelaksanaan meningkatkan kemampuan beradaptasi siswa melalui layanan bimbingan kelompok hasilnya sudah sangat tinggi. Ada peningkatan ketepatan peneliti dan anggota dari siklus I ke siklus II 22% untuk peneliti dan 32% untuk anggota. Sedangkan hasil wawancara pada akhir siklus ke II menunjukan jumlah terbanyak pada tingkat tinggi.

Copyrights © 2013