Serangan asma timbul dan dapat berlangsung beberapa menit, beberapa jam, sampai beberapa hari, dan hilang dengan obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh terapi inhalasi dan oksigenisasi terhadap kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial. Desain Penelitian ini adalah quasy eksperimen. Penelitian dilakukan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Sundari. Populasi penelitian sebanyak 30 orang yang dibagi menjadi 2 kelompok. Kelompok intervensi 15 orang dan kelompok kontrol 15 orang. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan menggunakan uji independent sample t-test pada tingkat kepercayaan 95% (=0,05). Hasil Berdasarkan penelitian menunjukkan bahwa kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial di Ruang Rawat Inap RSU Sundari pada kelompok intervensi sebagian besar dalam kategori baik 86,7%. Kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial di Ruang Rawat Inap RSU Sundari pada kelompok kontrol sebagian besar dalam kategori baik 53,3%. Terdapat pengaruh (perbedaan) antara pemberian terapi inhalasi dan oksigenisasi kepatenan jalan nafas pada pasien asma bronkial di Ruang Rawat Inap RSU Sundari, diperoleh nilai t hitung ttabel (2,550 2,048) dan taraf signifikan p= 0,021 0,05. Disarankan kepada perawat di Ruang Rawat Inap RSU Sundari untuk menerapkan terapi inhalasi dan oksigenisasi terhadap kepatenan jalan nafas pasien asma bronkial.
Copyrights © 2022