Pengelompokan gempabumi didasarkan pada hubungan antargempabumi yang satu dengan gempabumi yang lain yang dinyatakan sebagai bentuk ”keluarga” gempabumi. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam korelasi sinyal gempabumi. Penelitian ini bertujuan untuk mengelompokan kejadian gempabumi menggunakan metode kemiripan sinyal dengan korelasi silang. Berdasarkan kejadian gempabumi outer rise Sumatera dalam rentang waktu 2011-2013 diperoleh data 69 gempabumi dari Global CMT. Penulis menggunakan data sinyal format full SEED dari webdc BMKG. Terdapat dua gempabumi yang tidak memiliki rekaman sinyal dan tiga sinyal gempabumi yang tidak memiliki rekaman gelombang P pada repository gempabumi BMKG. Penentuan batasan gempabumi dependent didasarkan pada hasil normalisasi korelasi silang antargempabumi. Penentuan “keluarga” dibuat menggunakan dendrogram yang dihitung dengan metrik Chebysev. Semakin tinggi korelasi berarti semakin dekat hubungan “keluarga” atau dalam dendrogram dinyatakan dalam kedekatan dengan titik pertemuan antarcabang. Pembagian temporal untuk korelasi sinyal wilayah outer rise Sumatera menunjukkan hasil yang acak untuk setiap cluster, sedangkan pembagian spasial menunjukkan hasil yang cenderung menunjukkan pengelompokan gempabumi. Pembagian sinyal secara mekanisme fokus menunjukkan hasil yang baik dimana mampu mengelompokan sinyal berdasarkan mekanisme fokusnya. Secara keseluruhan identifikasi kemiripan sinyal dengan korelasi silang dapat digunakan dalam menentukan gempabumi dependent . .
Copyrights © 2020