Latar Belakang: Kasus anemia pada remaja putri di Indonesia berjumlah 25,5% dari 462 remaja. Kejadian anemia pada remaja meningkat signifikan dari Riskesdas 2013 sebesar 18,4% menjadi 32% pada Riskesdas 2018 dengan proporsi usia tertinggi dialami pada kelompok usia 15-24 tahun. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti terhadap 10 remaja putri yang sudah menstruasi di Pondok Pesantren Nurul Iman terdapat 3 orang yang kadar Hbnya tidak normal dan mengalami siklus menstruasi lama. Tujuan dari penelitian ini Untuk menganalisis hubungan kadar hemoglobin dengan siklus menstruasi pada remaja putri Madrasah Aliyah Swasta di Pesantren Nurul Iman Metode: Desain penelitian adalah cross-sectional. Sampel penelitian sebanyak 84 responden yang diambil secara stratified random sampling. Data yang diteliti adalah kadar hemoglobin yang diukur menggunakan alat Hb elektrik dan siklus menstruasi responden yang diminta menggunakan lembar checklist. Analisis statistik yang digunakan adalah chi-square. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data penelitian menggunakan lembar yang diisi oleh responden. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan 11 responden (13,1%) mengalami anemia, dan 11 responden (13,1%) mengalami siklus menstruasi tidak normal, sedangkan hasil analisis bivariat menunjukkan 11 responden mengalami anemia yang semuanya mengalami siklus menstruasi tidak normal. dan dari 73 responden yang tidak mengalami anemia semuanya memiliki siklus menstruasi yang normal, dengan p-value 0,001. Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin remaja putri MAS dengan siklus menstruasi remaja putri MAS di Pondok Pesantren Nurul Iman Desa Sukamananh Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya Tahun 2022. Saran: Diharapkan remaja putri selalu meningkatkan pengetahuannya tentang cara hidup bersih dan sehat untuk menjaga keseimbangan kadar hemoglobin setiap bulan dan memiliki siklus menstruasi yang normal.
Copyrights © 2023