Dalam kehamilan anemia merupakan faktor penting yang terkait dengan peningkatan risiko kematian ibu anak. Asupan zat besi dan bioavailabilitas zat besi penting untuk pencegahan anemia defisiensi besi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan asupan makanan dan bioavailabilitas zat besi ibu hamil anemia dan non-anemia di Puskesmas Makasar. Studi cross sectional dilakukan pada 185 wanita hamil dari Mei -September 2019 di Puskesmas Kecamatan Makasar, Jakarta. Asupan makan diukur dengan menggunakan 24 hours food recall dan Semi Quantitative Food Frequency. Lingkar lengan atas diukur dengan metline. Kadar hemoglobin diukur dengan metode cyanmethameglobin. Data dianalisis dengan uji beda dengan nilai p<0,05 dianggap signifikan secara statistik. Hasil penelitian menunjukan prevalensi anemia sebesar 23,8%. Wanita hamil yang anemia cenderung mempunyai riwayat keguguran dan malnutrisi (p<0,05). Kepatuhan terhadap suplementasi zat besi tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan status anemia (p>0,05). Secara umum total energi dan asupan protein ibu hamil kurang dari 70% EAR. Asupan makanan pada kelompok anemia lebih tinggi daripada kelompok non-anemia. Tidak ada perbedaan dalam zat besi heme dan non-heme pada anemia dan non-anemia, tetapi kelompok anemia cenderung memiliki asupan zat besi non-heme yang lebih tinggi. Dalam penelitian ini tidak adak perbedaan asupan zat besi pada ibu hamil anemia dan non-anemia.
Copyrights © 2022