Kompleks batuan gunung api Adang di daerah Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat secara lebih detail dapat dikelompokkan menjadi tujuh, yaitu kompleks Tapalang, Ampalas, Adang, Malunda, Karampuang, Sumare, dan Labuan Rano. Komplek Adang merupakan salah satu komplek gunung api utama yang masih dapat diidentifikasi bentukan morfologinya dengan baik. Komplek ini tersusun atas batuan gunung api basa hingga intermediet yang memiliki nilai laju dosis radiasi cukup tinggi yang disebabkan oleh kandungan mineral radioaktif di dalamnya. Keterdapatan mineral radioaktif pada batuan basaltik-andesitik belum pernah dijumpai di Indonesia sehingga hal ini menjadi sangat menarik untuk dilakukan penelitian terutama tataan tektonika pembentukan batuan komplek gunung api tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tipologi magmatik yang terkait dengan tataan tektonikanya dengan pendekatan geokimia batuan gunung api menggunakan analisis X-Ray Fluorescence (XRF). Batuan gunung api Adang merupakan hasil dari proses vulkanisme suatu komplek gunung api yang memiliki pusat erupsi dan beberapa kubah lava. Batuan tersebut tersusun atas batuan trachyte-phonolite, dengan afinitas magmatiknya ultrapotasik, Dari data tersebut dapat diinterpretasi bahwa tataan tektonika magmatologinya adalah active continental margin (ACM). Magma asal yang membentuknya dari aktivitas sunung apinya dipengaruhi oleh kerak benua mikro barat daya (South West/SW) Sulawesi.Kata kunci: tataan tektonika, batuan gunung api, geokimia, Mamuju
Copyrights © 2015