Artikel ini berusaha untuk merespons realitas kontemporer yang ditandai dengan situasi pascapandemi yang liminal dan penuh dengan ketidakpastian. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bekal spiritual terbaik yang dapat dimiliki oleh Gereja dalam merespons situasi pascapandemi ini. Dengan mempergunakan metode analitis dan konstruktif, artikel ini berusaha memperjumpakan eklesiologi idealis dan eklesiologi konkret. Penulis menemukan bahwa terdapat prinsip rangkap-tiga—janji, misi, dan kompromi—yang terangkum ke dalam apa yang disebut “resiliensi dialogis” sebagai sebuah spiritualitas liminal pascapandemi. Secara khusus pemikiran Susan Beaumont dan Ernst Troeltsch secara signifikan berkontribusi dalam pendalaman spiritualitas liminal rangkap-tiga tersebut.
Copyrights © 2023