This study aims to determine the financial distress of PT Garuda Indonesia Tbk between 2010 and 2020, as analyzed by Zmijewski’s X-Score and Grover’s G-Score models. The X-Score model utilizes three ratios of the return on assets, debt ratio, and current ratio, and the G-Score model utilizes three ratio calculations of working capital to total assets, earnings before interest and taxes to total assets, and return on assets. This study applies quantitative descriptive analysis involving the secondary data of the company's financial statements. The results indicated that there were differences in the company's financial condition assessment between Zmijewski's and Grover’s methods. Zmijewski’s method revealed that in 2010, PT Garuda Indonesia Tbk was in a safe zone condition or not experiencing any Financial Distress, contradicting Grover’s method, indicating the opposite condition. The different results occurred as Zmijewski’s method focused on the level of solvency while Grover’s method focused on the level of profitability of the company. The analysis of the two methods concluded that the Financial Distress of PT Garuda Indonesia Tbk was triggered by problematic cash flow, high-risk capital structure due to the loan capital, operational losses and lack of sources of income, poor financial planning, and external factor influence, one of which is inflation. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui terjadinya Financial Distress pada PT Garuda Indonesia Tbk pada periode 2010-2020 dengan menggunakan model Zmijewski X-Score dan Grover G- Score. Model X-Score menggunakan tiga rasio, return on assets, debt ratio, dan current ratio. Sedangkan Model G-Score juga menggunakan tiga perhitungan rasio yaitu, working capital to total assets, earning before interest and taxes to total assets, dan return on assets. Jenis penelitian ini adalah penelitian analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan penilaian kondisi keuangan perusahaan antara metode Zmijewski dan Grover. Metode Zmijewski menunjukkan pada tahun 2010 PT Garuda Indonesia Tbk sedang berada dalam kondisi zona aman atau tidak mengalami Financial Distress. Sedangkan pada metode Grover menunjukkan bahwa pada tahun 2010 PT Garuda Indonesia Tbk sedang berada dalam kondisi tidak aman atau mengalami Financial Distress. Perbedaan hasil ditimbulkan karena metode Zmijewski berfokus pada tingkat solvabilitas dan metode Grover berfokus pada tingkat profitabilitas suatu perusahaan dan dapat di analisis dari perhitungan kedua metode tersebut bahwa PT Garuda Indonesia Tbk mengalami kondisi Financial Distress dikarenakan arus kas bermasalah dan berjalan kurang baik, Sturktur modalnya terlalu berisiko tinggi karna sebagian besar modal nya didanai hutang, Adanya kerugian secara operasional dan minim nya sumber pendapatan, Perencanaan keuangan kurang baik serta dipengaruhi oleh faktor ekternal juga yaitu dengan adanya inflasi.
Copyrights © 2023