Tidur adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang termasuk dalam kebutuhan fisiologis. Kualitas tidur merujuk pada kondisi yang dialami seseorang untuk mencapai kesegaran dan kebugaran setelah bangun tidur. Terdapat dua fase dalam tidur, yaitu fase Rapid Eye Movement (REM) dan fase Non Rapid Eye Movement (Non REM). Pada fase tidur Non REM, terjadi penurunan norepinefrin yang diduga berperan dalam meningkatkan kreativitas tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi variasi kualitas tidur dan kreativitas pada mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (ITERA). Penelitian dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi pendataan demografi, Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menentukan kualitas tidur, dan Adjective Check List (ACL) untuk menentukan sifat kreativitas responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur mayoritas mahasiswa ITERA cenderung buruk. Selain itu, juga terdapat temuan bahwa mahasiswa ITERA umumnya memiliki sifat yang mengarah tidak kreatif. Namun, menariknya, ditemukan bahwa mahasiswa ITERA dengan kualitas tidur yang buruk justru lebih banyak memiliki sifat kreatif.
Copyrights © 2024