Keberadaan media baru mengaburkan dikotomi antara media dan audiens. Produksi informasi tidak lagi dimonopoli oleh media arus utama. Hal ini membawa dampak signifikan terhadap jurnalisme. Media baru menyuburkan apa yang disebut dengan Jurnalisme Warga. Produksi informasi tidak lagi dikuasai oleh kelompok masyarakat ‘terdidik’ dan ‘modern’. Kondisi ini memungkinkan komunitas akar rumput memperoleh kesempatan bicara. Salah satunya adalah desa dalam jejaring Gerakan Desa Membangun. Dengan memanfaatkan PortalDesa, desa yang selama ini cenderung diabaikan media berubah menjadi produsen informasi yang produktif. Motifnya adalah menghadirkan representasi desa yang berbeda dengan mediaarus utama. Dalam konteks ini, kecenderungan konten berita menjadi kajian menarik. Dengan menggunakan metode analisis isi kualitatif, hasil penelitian ini menunjukkan ada optimisme yang ingin dihadirkan melalui media baru. Portal Desa menghadirkan sudut pandang ‘ordinarypeople’. Masyarakat desa mendapat tempat yang dominan. Hal ini menunjukkan kuatnya desa sebagai komunitas yang ingin eksis, bahwa mereka ada, mereka bersuara, dan mereka berdaya.Kata Kunci: jurnalisme warga, media alternatif, pemberdayaan, pembangunan desa
Copyrights © 2014