Pekerja di bidang konstruksi yang terlibat dalam pembangunan gedung At-Ta’awun Universitas Muhammadiyah Surabaya memiliki risiko yang lebih tinggi terkena penyakit akibat kerja dibandingkan dengan pekerja di sektor lain. Faktor utama penyebab risiko ini adalah sifat pekerjaan konstruksi yang sering melibatkan beban kerja berat dan aktivitas repetitif yang tinggi. Dampak dari kondisi ini dapat mengakibatkan gangguan Musculoskeletal Disorders (MSDs), yang biasanya dimulai dengan keluhan rasa nyeri dan bisa berkembang menjadi perubahan anatomi tubuh jika tidak ditangani dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh faktor karakteristik individu pekerja terhadap keluhan MSDs, serta memberikan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi risiko tersebut. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan dan analisis data seperti uji kecukupan data, Nordic Body Map (NBM), uji reabilitas, uji validitas, uji distribusi, dan uji korelasi karakteristik individu pekerja seperti umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok terhadap MSDs. Hasil pengujian korelasi Spearman menunjukkan bahwa karakteristik individu pekerja, umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok, memiliki nilai p-value masing-masing sebesar 0,000034; 0,002; dan 0,000002. Terdapat hubungan signifikan antara umur, masa kerja, dan kebiasaan merokok dengan keluhan MSDs pada pekerja konstruksi dalam pembangunan gedung At-Ta’awun. Rekomendasi perbaikan yang dapat dilakukan meliputi rekomendasi administratif seperti pemahaman ergonomi, pengaturan dan rotasi kerja, serta advokasi untuk mengurangi kebiasaan merokok. Rekomendasi teknis meliputi pengaturan beban kerja, penggunaan alat bantu yang sesuai, sehingga risiko MSDs dapat diminimalkan
Copyrights © 2023