Cerita dalam Al-Qurâan bukan hanya cerita untuk dongeng semata-mata, tapi  juga mengandung pelajaran,tuntutan, dan petunjuk bagi manusia. Al-Qurâan secara khusus membahas jenis perempuan menurut perbuatan mereka. Al-Qurâan mengacu pada seorang wanita sholehah dan wanita yg dzalim. Penelitian ini menganalisis empat cerita wanita, yaitu: Asiyah, ibu Musa, Ratu Sabaâ,dan istri Nabi Nuh dan Nabi Lut. Qurâan menegaskan pandangan perempuan sebagai orang yang bertanggung jawab penuh atas pilihannya, baik tindakan terpuji atauaktivitas tirani. Perempuan diakui sebagai pribadi yang mandiri yang tidak bergantung pada sosok laki-laki.Orang wanita mendapatkan ganjaran atas apa yang dia lakukan, baik atau buruk.Kata Kunci: Kritik Sastra, Perempuan Teladan, Al-Qurâan. Stories in the Qurâan is not just a fairytale story for sheer,but it also contains lessons, demands, and instructionsfor humans. The Qurâan specifically discuss the types ofwomen according to their deeds. The Qurâan refers to anideal woman and a bad women. This research analyzedfour women stories : Asiyah, Moses mother, the QueenSabaâ and Mrs Nuh dan Mrs Lut. Qurâan confirms theview of women as a person who fully responsible for herchoice, either commendable action or tyranny activity.Women are recognized as an independent person whodoes not rely on the male figure. A woman getting a reward for what she has does, good and bad.Keywords: Literary Criticism, Women Idols, Al-Qurâan.
Copyrights © 2013