Daun Kelor mengandung zat fitokimia yang membuat tanaman mampu melakukan mekanisme pertahanan diri. Fitokimia yang dikandung diantarannya tanin katekol, tanin galia, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, antrakuinon, alkaloid, dan gula pereduksi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada luka penderita diabetes melitus secara invitro. Sampel ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) diperoleh dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dan dibuat sebanyak 5 perlakuan uji dimulai dari konsentrasi 60%, 70%, 80%, 90% dan 100%. Zona bening yang terbentuk diukur sebagai hambatan pertumbuhan bakteri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan zona hambat yang terbentuk pada konsentrasi 60% (8,3 mm), 70% (12,7 mm), 80% (15,7 mm), 90% (17,3 mm) dan 100% (20,3 mm). Kesimpulan ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada luka diabetes melitus. Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) dikategorikan sangat kuat pada konsentrasi 100%.
Copyrights © 2023