Latar Belakang: Kemampuan sosialisasi tidak saja meliputi penyesuaian sosial, keterampilan sosial, dan penerimaan sosial. Kesalahan dalam penyesuaian sosial dapat mengakibatkan anak kurang menyesuaikan diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak prasekolah. Metode: Jenis penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah semua orang tua dan siswa tahun 2021 yang berjumlah 50. Sampel sebanyak 39 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode analisis data menggunakan Chi Square. Hasil: Orang tua yang menerapkan pola asuh otoriter (15,4%), permisif (15,4%), dan demokratis (69,2%). Pada kemampuan sosialisasi anak didapatkan kemampuan sosialisasi yang baik 51,3%, cukup 30,7%, dan kemampuan sosialisasi yang kurang 17,9%. Anak yang di asuh dengan pola asuh tidak demokratis mempunyai kemampuan sosialisasi baik 83,3% dan kurang 16,7%. Anak dengan pola asuh Demokratis kemampuan sosialisasi baik 66,7%, kurang 66,7%. Adanya hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosialisasi pada anak prasekolah dengan p = 0,004. Hasil analisis bivariat menunjukkan ada hubungan antara pendidikan orang tua (p value 0,001), simulasi (p value 0,002), dan sosialisasi (p value 0,015) dengan motorik kasar anak. Tidak ada hubungan antara berat badan anak (p value 0,589) dan pemberian ASI Eksklusif (p value 0,653) dengan perkembangan motorik kasar anak. Kesimpulan: Bahwa pola asuh orang tua mempengaruhi kemampuan sosialisasi anak prasekolah.
Copyrights © 2023