Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena anak punk yang semakin meningkat jumlahnya tiap tahun. Anak punk dianggap sebagai anak muda yang berpenampilan aneh, ngeri, mengganggu pemandangan, makhluk luar angkasa, anak salah gaul, pemakai narkoba, tak bermoral, sampah masyarakat, biang keonaran, dan perusuh di mata masyarakat dan pemerintah. Anak punk memilih hidup di jalan terkadang bukan hanya faktor kondisi kesulitan ekonomi namun juga karena mereka menikmati kondisi lingkungan di jalan serta kurangnya pengetahuan agama pendidikan. Pengumpulan data dalam penelitian ini diakukan dengan melakukan survey, wawancara, serta dokumentasi pada saat penelitian di lapangan. Untuk mempermudah pengumpulan informasi maka digunakan teknik random sampling, dimana peneliti memilih responden dari beberapa tempat dan kelompok-kelompok Punk tersebut, yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber data hasil penelitian ini. Berdasarkan temuan peneliti dilapangan bahwa skripsi ini berisi tentang keseharian komunitas punk, bagaimana mereka berkumpul membagi waktu antara keluarga dan komunitas. Serta aktivitas yang mereka lakukan didalam komunitas tersebut seperti mengadakan even atau acara yang berbasis punk. Aktivitas mengamen dan yang lainnya. Dalam melakukan penelitian peneliti banyak menemukan anak punk yang masih bersekolah dan memiliki keluarga. Dan sebagian besar diantara mereka tidak selalu memaknai komunitas punk dengan hal yang negatif banyak dari mereka yang menjadikan komunitas ini sebagai wadah dan tempat mereka berproses mengembangkan diri.
Copyrights © 2018