Autis memiliki sistem reproduksi yang sama dengan perempuan lainnya dan memiliki risiko pelecehan seksual lebih besar dibanding dengan perempuan normal. Keluarga merupakan orang terdekat yang berpotensi untuk memberikan pendidikan seksual mengenai menarche, namun autis banyak yang menghabiskan waktunya di sekolah dibandingkan dirumah. Penelitian ini dilakukan untuk melihat persepsi sekolah luar biasa di daerah Yogyakarta mengenai pendidikan persiapan menarche di sekolah. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi melalui wawancara terhadap guru SLB yang memiliki siswa autis di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SLB tidak memiliki mata pelajaran khusus mengenai pendidikan seksual khususnya persiapan menarche namun mata pelajaran Bina Diri dapat digunakan sebagai sarana guru memberikan pendidikan seksual pada autis. Metode pembelajaran yang dapat digunakan adalah metode imitasi dimana siswa meniru apa yang diajarkan seperti menggunakan, melepas dan membuat pembalut. Dengan pemberian pendidikan seksual sejak dini pada autis, anak akan lebih siap menghadapi menarche baik saat dirumah maupun di luar rumah. Kata kunci : Menarche, Autis, Pendidikan
Copyrights © 2016