Tulisan ini fokus pada penelusuran seputar problem ontologis dan historis dalam kajian âUlu>m al-Qurâa>n, krisis ruang lingkup dan jejak sejarah pembentukan wacananya. Sejak disusun dan disistematisasikan hingga sekarang hampir, diskursus Ulu>m al-Qurâa>n tidak mengalami perkembangan dan masih tetap bercorak skolastik, baik dari sisi metodologi maupun muatan isinya. Kecenderungan ini melahirkan berbagai problem, di antaranya pandangan mendasar terhadap al-Qurâan dan âUlu>m al-Qurâa>n yang seakan terlepas dari konteks historis dan sosio-kulturalnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya sejumlah masalah antara lain berupa : krisis ruang lingkup kajian âUlu>m al-Qurâa>n- yang seolah-olah mengalami kemandegan dan kebuntuan; terpisahnya teks âUlu>m al-Qurâa>n dari konteks situasinya yang objektif-historis yang kemudian menimbulkan pensakralan terhadap berbagai cabang ilmu dalam âUlu>m al-Qurâa>n yang diawali dengan anggapan bahwa ilmu-ilmu itu sajalah yang memiliki kedudukan yang absah dalam âUlu>m al-Qurâa>n, sehingga sulit untuk meloloskan perspektif keilmuan baru. Terakhir, pada tataran selanjutnya, misi penyelamatan tersebut secara tidak langsung melahirkan berbagai anomali dan reduksi keilmuan dalam wilayah âUlu>m al-Qurâa>n sendiri secara ontologis.
Copyrights © 2014