Liminal identitas merupakan masalah yang dihadapi oleh masa remaja. Peristiwa liminal terjadi diakibatkan keengganan orangtua berbagi pengalaman masa remaja kepada anak-anak remaja dalam keluarga. Padahal masa remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa. Pada masa ini, perilaku remaja masih seperti anak-anak, tetapi dituntut belajar bersikap dewasa. Selain masa transisi, perkembangan yang paling terlihat pada masa remaja adalah pertumbuhan fisiknya. Pertumbuhan fisik tersebut diiringi oleh aktifnya hormon yang perpengaruh terhadap keingintahuan remaja tentang perubahan fisik, psikis, dan hasrat biologis. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memahami konstruksi identitas dan ekspresi seksual remaja Kota Semarang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penyaluran keingintahuan remaja yang tidak tepat membawa konsekuensi yang besar terhadap perilaku remaja yang mendewasa. Banyak remaja mengekspresikan dirinya dengan melakukan hubungan seks di luar nikah dan ekspresi seksualitas lainnya. Hal ini terjadi sebagai akibat pergaulan yang salah dan ketidaktepatan penyaluran rasa keingintahuannya. Ketidaksesuaian perilaku remaja terjadi, karena miskonsepsi dan misadaptasi dari lingkungan. Hal ini banyak dipengaruhi oleh lingkungan remaja tempat tumbuh kembang, terutama lingkungan perkotaan yang sangat kompleks akibat arus global. Ekspresi remaja terhadap seksualitasnya dalam penelitian yang telah dilakukan merupakan sebuah realitas sosial yang terjadi akibat dialektika pembangunan dan perubahan sosial-budaya.
Copyrights © 2017