Abstract: Yogyakarta are situated in the zone with high potential of seismicity. Based on Indonesia map seismicity area, it categorized in a seismic zone 4.  The secondary effect of this earthquake phenomena is a soll settlement due to of decreasng of void volume of soil mass. Based on these issues, the foundation system of building is the primary factor which must be considered. This paper revealed the comparation of foundation behavior due to static by using Poulos Method and PLAXS 2D. Pile-raft designed by Poulos method was chosen as a subject of research. Analysis of liquefaction potential, soil settlement, carrying capacity, and the safety factor was analyzed by using CYCLIC 1D, 2D PLAXIS and Methods Poulus. For analysis by the Poulus method reached a soil settelement 4.3 cm and a safety factor 10.76. While by using PLAXIS 2D obtained 0.30 cm and 2,088 for soil settlement and safety factor respectively. Furthermore, a seismic motion of 9.2 scale of Richter mgnitude are injected into analysis resistance of foundation. Abstrak: Kota Yogyakarta merupakan wilayah yang memiliki potesi sesismik yang tinggi berdasarkan peta potensi gempa Indonesia. Dalam peta tersebut dikatakan bahawa Kota Yogyakarta terletak pada zona seismik 4. Bahaya sekunder yang terjadi akbat peristiwa gempa adalah adanya penurunan tanah. Berdasarkan permasalahan ini,  pemilihansistem fondasi pada pada suatu bangunan adalah hal yang terpenting. Pada artikel ini dijelaskan mengenai perbandingan mengenai perilaku fondasi akibat beban statik meggunakan metode Poulos dan Plaxis 2D. Fondasi tiang rakit dianalisa dengan meggunakan metode Poulos dan Plaxis 2D. Analisis megenai potensi likuifaksi, penurunan tanah, daya dukung fondasi dan faktor kemanan struktur dianalisis menggunakan CYCLIC 1D, Plaxis 2D dan Metode Poulus. Untuk analisis menggunakan metode Poulos pada fondasi rakit-tiang diperoleh nilai penurunan 4,3 cm dan faktor keamanan 10,76.  Untuk analisis menggunakan Plaxis 2D diperoleh penurunan sebesar 0,30 dan angka keamanan pondasi tiang-rakit sebesar 2,088. Selain itu juga dilakukan analisis mengenai ketahanan fondasi ketika menerima beban gempa dengan skala magnitude 9.2 Richter.
Copyrights © 2016