ABSTRACTàIn public space in North Bali, there has been concept àchange àof symbol tradition àvisualiza- tion in the form of pelinggih àwhich is in the form àof car. But its essential function as a placeàof worship has not changed. The surrounding àcommunity àcan accept that phenomenon as adop- tion process and identity àof cultural heritage.Through qualitative àresearch, try to be understood àa ââ¬Ëcreative àprocessââ¬â¢ outside ââ¬Ëcontext àof the selfââ¬â¢ in communicating àthe message through àvisual media. From this research stated that visual form of pelinggih ànot only the expression result of beauty, àbut also to communicate àthe message. Ritual principles àof a pelinggih is still maintained.àIts materialization àconcept has undergonenovelty àidentity àdue to unification àof aesthetic àvalue, art, spiritual and ââ¬Ëmoderniza- tionââ¬â¢ in the context àof ââ¬Ëworldlyââ¬â¢ àlife. Symbolàvisualization àin an effort to communicate àthat message, àcontains àelements àof cultural system àacculturationààof todayââ¬â¢s society to mutually àin- teract.àKeywords: symbol tradition, àvisual change, àidentity àof novelty, àpublic àspaceàABSTRAKàPada ruang publik di Bali Utara, terjadi perubahan konsep visualisasi simbol tradisi dalam wujud pelinggih, yakni berbentuk mobil. Fungsi esensinya sebagai tempat pemujaan tidak berubah. Masyarakat sekitar dapat menerima fenomena tersebut sebagai proses adopsi dan identitas warisan budaya.Melalui penelitian kualitatif, berupaya dipahami sebuah ââ¬Ëproses kreatifââ¬â¢ diluar ââ¬Ëkonteks diriââ¬â¢ dalam mengomunikasikan pesan melalui media visual. Dari penelitian ini, dinyatakan bahwa wujud visual pelinggih tidak hanya hasil ekspresi keindahan, tetapi juga mengomunikasikan pesan. Prinsipââ¬âprinsip ritual sebuah pelinggih tetap dipertahankan. Konsep perwujudannya mengalami identitas kebaruan akibat dari penyatuan nilai estetis, seni, spiritual serta ââ¬Ëmodernisasiââ¬â¢ dalam konteks kehidupan ââ¬Ëduniawiââ¬â¢. Visualisasi simbol dalam upaya mengomunikasikan pesan tersebut, mengandung unsurââ¬âunsur akulturasi sistem budaya masyarakat masa kini untuk saling berinteraksi.àKata kunci : simbol tradisi, perubahan visual, identitas kebaruan, ruang publik
Copyrights © 2016