Karakter maskulin yang ‘lembut’, yang tumbuh dalam diri kelompok laki-laki urban kelas menengah saat ini berbeda dengan karakter maskulin yang digambarkan oleh media mainstream yang menekankan maskulinitas sebagai karakter yang tegas, keras, gagah dan macho. Kelompok muda saat ini meyakini bahwa laki-laki itu boleh saja menangis, memiliki sensitivitas, melankolis, dan lain-lain. Akibatnya, tidak jarang masyarakat mempersepsikan bahkan mengidentikkan kelompok tersebut sebagai kurang jantan. Karakter 'lembut' tersebut sudahbanyak digambarkan oleh film Korea Selatan, namun belum banyak digambarkan oleh media Indonesia. Drama Korea Selatan telah menampilkan sisi maskulinitas laki-laki Korea Selatan apa adanya dengan menunjukkan bahwa soft emotion merupakan hal yang wajar dimiliki seorang laki-laki. Karena itu, bisa dimengerti bila kelompok tersebut di atas menyukai drama tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk bisa memahami bagaimana kelompok tersebut mengkonstruksikan dan mereproduksi nilai-nilai maskulinitas pada diri mereka.‘Soft’ masculinity characters that is currently emerging in urban middle class men constrastsagainst what is portrayed in mainstream media, usually emphasising on masculinity as strict, strong, manly, and macho. This young group believes that men may cry, be sensitive, be melancholic, and such. As a result, often there is public perception that stereotypes the group as not manly enough. This ‘soft’ character is often portrayed in South Korean dramas, but not yet in Indonesian media. South Korean dramas has potrayed South Korean men as they are by showing that soft emotions is common in a man. Thus, it is understandable if this group takes pleasure in watching such dramas. This research is conducted to understand how the group constructs and reproduces masculine values in themselves.
Copyrights © 2012