JURNAL SOSIOLOGI
Vol 18, No 1 (2016)

IKLAN “ORANG PINTAR MINUM TOLAK ANGIN” VS “ORANG BEJO MINUM BINTANG TOEJOEH MASUK ANGIN” PENINGKATAN PEMAHAMAN TINDAKAN KOMUNIKASI DAN ETIKA PERIKLANAN

Kartika, Tina ( Lampung University)



Article Info

Publish Date
22 Mar 2016

Abstract

Beberapa perspektif dan aliran dalam etika, yang dapat diterapkan pada  tindakan komunikasi,  serta mengkritisi penerapan etika dalam berbagai bidang komunikasi. Iklan dengan tagline “Orang Pintar Minum Tolak Angin”, sejak ditayangkan di televisi 2000 ini telah menanamkan persepsi kepada  masyarakat. Jamu Tolak Angin yang diproduksi oleh PT Sidomuncul ini merupakan salah satu produk obat herbal  berupa cairan untuk   mengatasi masuk angin. Selanjutnya  ada beberapa produk lain serupa misalnya Bintang Toejoeh Masuk Angin dari Deltomed adalah  jamu Tolak Angin berupa kaplet. Salah satu tagline yang digunakan oleh Bintang Toejoeh Masuk Angin adalah “wes, ewes-ewes bablas angine”. Tahun 2012  PT Bintang Toejoeh juga mengiklankan produk herbal berupa tablet dengan BTMA (Bintang Toejoeh Masuk Angin) dengan tagline “orang bejo minum Bintang Toejoeh Masuk Angin ”. Salah satu kalimat Butet Kertarajasa dalam iklan tersebut adalah “Orang bejo lebih untung dari orang pintar”. Kalimat pada “Orang bejo lebih untung dari orang pintar” menyinggung iklan pada kalimat “Orang Pintar Minum Tolak Angin” di digunakan PT Sidomuncul. Tulisan ini akan pembahasan dua iklan ini dilihat dari perspektif Undang-undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran dan juga dilihat dari etika yang seharusnya dilakukan  perusahan dan pemilik media dalam mengiklankan produknya.Kata kunci: Tindakan komunikasi, etika periklanan

Copyrights © 2016