Sebagian wanita yang melahirkan untuk pertama kalinya kadang-kadang mengalami sindroma baby blues. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kejadian baby blues syndrome pada ibu post sectio caesaria. Subjek penelitian yaitu pasien rawat inap di RSIA Aisyiah Klaten, Jawa Tengah dengan karakteristik ibu pasca persalinan post sectio caesaria selama 1-14 hari, dimana anak tersebut merupakan anak pertama. Subjek penelitian sebanyak 32 orang. Penelitian ini menggunakan skala dukungan keluarga dan skala baby blues syndrome yang diadaptasi dari Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Teknik analisis data menggunakan analisis korelasi product moment. Hasil menunjukkan nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,436; p=0,13 (p<0,05), yang berarti ada hubungon negatif yang signifikan antara dukungan keluarga dengan kejadian baby blues syndrome pada ibu post sectio caesaria dengan sumbangan efektif variabel dukungan keluarga terhadap keiadian baby blues syndrome sebesar 19%. Secara prosentase diketahui ibu yang mengalami baby blues syndrome sebanyak 47% (15 orang), dan yang tidak mengalami baby blues syndrome sebanyak 53% (17 orang). Berdasarkan perhitungan kategorisasi diketahui variabel dukungan keluarga mempunyai rerata empirik sebesar 80,97 dan rerata hipotetik sebesar 85, yang menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang diterima pada subjek penelitian tergolong sedang.Â
Copyrights © 2010