Setiap perguruan tinggi pasti membutuhkan seorang dosen untuk dapat mengajar dengan baik kepada mahasiswanya. Dosen yang diinginkan juga harus mempunyai kriteria yang dibutuhkan oleh perguruan tinggi, agar menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dengan dunia luar. Dalam proses seleksi penerimaan dosen pada perguruan tinggi STMIK Amikom Yogyakarta membutuhkan calon dosen yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Pada proses penerimaan calon dosen di STMIK Amikom Yogyakarta masih bersifat subyektif, sehingga menimbulkan tingkat subyektifitas untuk mendapatkan calon dosen yang sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang digunakan adalah tes microteaching dan tes psikotes. Pada penelitian ini penulis menyarankan untuk melakukan proses seleksi dengan menggunakan metode TOPSIS dan Borda. Metode TOPSIS digunakan untuk merekomendasikan calon dosen yang memperoleh nilai tertinggi, kemudian metode Borda digunakan untuk mendapatkan suatu keputusan dari banyak decision maker yang dalam penelitian ini terdapat pada tahap tes microteaching. Hasil dari penelitian ini dapat merekomendasikan calon dosen yang lulus seleksi penerimaan dosen dengan melakukan pengujian menggunakan formasi bobot. Pengujian dilakukan sebanyak 5 kali, dari pengujian tersebut disarankan untuk menggunakan pengujian yang pertama karena pada pengujian pertama mendekati dengan data nyata sebesar 63,33% untuk tes microteaching dan 75% untuk tes psikotes.
Copyrights © 2017