Mutiara Medika: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Vol 9, No 2 (2009)

Terapi Kognitif dan Perilaku pada Gangguan Obsesif Kompulsif

Puspitosari, Warih Andan ( Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
29 May 2016

Abstract

The prevalence of Obsessive Compulsive Disorder about 2-3%, mostly happened on male teenagers. The causes are multifactors including biological, behavior and psychosocial factor, so the treatment needs farmacotherapy and psychotherapy. The combination of SRI (Serotonin Reuptake Inhibitor) and Cognitive Behavioral Therapy is the first choice to manage Obsessive Compulsive disorder. The aim of this case report is to reporting the treatment of Obsessive Compulsive disorder by using the combination of SRI and Cognitive Behavioral Therapy. A patient, male, 18th years old was brought by his mother to the Psychiatry outpatient department for doing something repeatedly. It was annoyed him and other person. The mental status examination showed that he always thought repeatedly and did something, so that he will felt released. His neurological and psysical status were within normal limite. After he was treated with the combination of SRI and Cognitive Behavioral Therapy for 5 sessions, he is getting better.Prevalensi Gangguan ObsesifKompulsif berkisar antara 2-3% populasi, pada remaja lebih banyak terjadi pada laki-laki. Penyebabnya multifaktorial meliputi faktor biologi, perilaku dan psikososial, sehingga penatalaksanaannya memerlukan farmakoterapi dan psikoterapi. Kombinasi antara golongan SRI (Serotonin Reuptake Inhibitor) dan terapi kognitif perilaku merupakan pilihan pertama. Terapi kognitif perilaku memerlukan sedikitnya 12 sesi pertemuan, berdasarkan pengalaman praktek yang terjadi di Indonesia, sulit dilakukan karena terlalu lama, rumit, dan faktor biaya. Dicoba modifikasi untuk menyingkat menjadi 5 sesi terapi. Tujuan penulisan laporan kasus ini adalah melaporkan hasil penatalaksanaan penderita Gangguan Obsesif Kompulsif dengan menggunakan kombinasi antara golongan SRI (Serotonin Reuptake Inhibitor) dan terapi kognitif perilaku modifikasi 5 sesi. Seorang pasien, laki-laki, berusia 18 tahun diantar oleh ibunya ke poliklinik jiwa karena sering mengulang-ulang suatu perbuatan, yang sudah mengganggu pasien dan orang lain. Pemeriksaan status mental didapatkan adanya pikiran berulang yang mengganggu dan harus dikerjakan agar merasa lega. Pada status internus dan status neurologikus belum ditemukan adanya kelainan. Setelah dilakukan penatalaksanaan dengan menggunakan kombinasi antara golongan SRI (Serotonin Reuptake Inhibitor) dan terapi kognitif perilaku modifikasi 5 sesi, pasien mengalami perbaikan gejala klinis.

Copyrights © 2009






Journal Info

Abbrev

mm

Publisher

Subject

Health Professions Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Mutiara Medika Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (MMJKK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta is a peer-reviewed and open access journal that focuses on promoting medical sciences generated from basic sciences, clinical, and community or public health research to integrate researches in ...