Swamedikasi menggunakan suplemen herbal di Indonesia belum terdokumentasi karena sebagian besar masyarakat yang mengonsumsinya tidak berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Penelitian retrospektif observasional ini dilakukan di salah satu pusat pelayanan kesehatan di Bandung pada tahun 2014 denganpengambilan data dari data penjualan suplemen herbal. Penjualan swamedikasi suplemen atau vitamin selama tahun 2014 mencapai 30.163 item dengan swamedikasi suplemen herbal untuk penyakit kronik dan degeneratif sebanyak 1.277 item. Berdasarkan kategori terapi, suplemen herbal yang paling banyak dikonsumsi adalah suplemen herbal untuk indikasi hiperlipidemia dengan kandungan bawang putih, lecithin, dan spirulina. Dari hasil penelitian ini dapat dilihat tingginya angka penggunaan swamedikasi suplemen herbal, akan tetapi tidak diketahui apakah masyarakat sudah memperoleh informasi yang benar dari apoteker mengenai cara penggunaannya.Kata kunci: Bandung, herbal, observasional, suplemen, swamedikasiThe Use of Herbal Supplements as One of Self Medications in BandungThe use of herbal supplements as one of self medications in Indonesia has not yet been well-documented since many people used these supplements in absence of medical consultation with pharmacist. This retrospective observational study was conducted at one of healthcare service centers in Bandung. Data related to the sale of herbal supplements during 2014 period was collected and analyzed. We found that 30.163 items of herbal supplements were sold in 2014. Approximately 1.277 sold items were specific supplements for chronic and degenerative diseases. Based on the category of therapy, the most sold item was a herbal supplement for hyperlipidemia with three major ingredients: garlic, lecithin, and spirulina. Despite the huge number of the use of herbal supplements in Indonesia, medical information from pharmacist about the use of herbal supplements is still scarce.Key words: Bandung, herbal, observation, self medication, supplement
Copyrights © 2015