Shautut Tarbiyah
Vol 23, No 2 (2017): Pendidikan dan Sosial Keagamaan

Tanggung Jawab Sosial Pesantren: Studi pada Pondok Pesantren Al Munawwarah Pondidaha, Konawe

Syahrul Syahrul (Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Kendari)



Article Info

Publish Date
01 Nov 2017

Abstract

Artikel ini mengkaji empat aspek, yakni: (1) Bagaimana dinamika internal pondok Pesantren Al-Munawwarah; (2) Bagaimana kondisi sosial-keagamaan masyarakat Pondidaha; (3) Bagaimana relasi pondok pesantren Al-Munawwarah dengan masyarakat Pondidaha; dan (4) Pola-pola apa saja digunakan pesantren dalam menanggapi tuntutan tanggung jawab dari masyarakat. Penelitian ini menghasilkan temuan sebagai berikut: (1) Secara internal, Pondok Pesantren Al-Munawwarah mengalami stagnasi dan dekonsolidasi sebagai akibat dari perhatian Yayasan yang rendah. (2) Etnik Tolaki merupakan penduduk asli dan mayoritas pada masyarakat Pondidaha, yang sebagian besar adalah pemeluk agama Islam. Implementasi nilai-nilai Islam terlihat dalam ritual-ritual formal maupun doktrin tertentu seperti: ijab kabul dalam pernikahan, tidak makan babi, khitan/sunat, penguburan jenazah, dan lain-lain. Praktek-praktek ini mudah dijumpai karena melekat dalam peristiwa keseharian masyarakat Tolaki. Sedangkan ajaran agama Islam pada aspek yang lain seperti mu’amalah belum nampak karena masih dominannya tradisi, atau kompromi agama dengan tradisi. (3) Idealisme yang tertuang dalam dasar pendirian Ponpes Al-Munawwarah salah satunya berorientasi kemasyarakatan, tetapi saat ini tidak dapat diwujudkan dalam kebijakan dan kerja-kerja konkrit. Posisi pesantren Al-Munawwarah mengalami alienasi  dari masyarakat. (4) Reaktif: Sebagai pola respons internal. Respons atas kondisi internal hanya bersifat insidental melalui Mekanisme bertahan, yang menjadi pilihan paling realistis dari manajemen pondok dalam konteks menjawab permintaan tanggung jawab sosial. Kata Kunci: Tanggung Jawab Sosial, Pesantren, Suku Tolaki  Abstract            This article examines four aspects: (1) How internal dynamics of Pesantren Al-Munawwarah; (2) How is the socio-religious condition of Pondidaha society; (3) How is the relation of boarding school of Al-Munawwarah with Pondidaha society; and (4) What patterns are used by pesantren in response to community responsibility demands. This research yields the following findings: (1) Internally, Pondok Pesantren Al-Munawwarah is stagnated and deconsolidated as a result of low foundation concern. (2) Ethnical Tolaki is a native and majority in Pondidaha society, most of whom are Muslims. Implementation of Islamic values is seen in formal rituals and certain doctrines such as: ijab kabul in marriage, not eating pork, circumcision / circumcision, burial of the corpse, and others. These practices are easy to find because they are inherent in the daily activities of the Tolaki community. While the teachings of Islam on other aspects such as mu'amalah not visible because it is still the dominant tradition, or compromise with the tradition of religion. (3) Idealism contained in the Al-Munawwarah Foundation is socially oriented, but it can not be realized in concrete policies and works. Al-Munawwarah pesantren positions have alienation from society. (4) Reactive: As an internal response pattern. The response to internal conditions is only incidental through the persistence Mechanism, which becomes the most realistic option of boarding school management in the context of answering the demand for social responsibility.Key Words: Social Responsibility, Pesantren, Tolaki Tribe

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

shautut-tarbiyah

Publisher

Subject

Education Social Sciences

Description

Jurnal Shautut Tarbiyah adalah satu dari banyak jurnal yang ada di IAIN Kendari yang membahas Ilmu-Ilmu Sosial dan ...