Industria: Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri
Vol 7, No 1 (2018)

Analisis Nilai Tambah Produk Olahan Tanaman Rimpang

Laila Nuzuliyah (Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan)



Article Info

Publish Date
13 Apr 2018

Abstract

Abstrak Tren back to nature mendorong masyarakat untuk mengubah pola konsumsinya untuk lebih memperhatikan kandungan gizi dan manfaatnya untuk kesehatan. Hal ini mengakibatkan konsumsi minuman herbal meningkat. Pengolahan dari bahan segar menjadi produk instan perlu dilakukan untuk meningkatkan umur simpan produk herbal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis usaha berdasarkan biaya total, penerimaan, dan keuntungan, sertamenganalis nilai tambah produk olahan tanaman rimpang sebagai minuman herbal. Produk olahan tanaman rimpang yang dianalisis adalah minuman herbal kopi laos dan kunyit putih. Metode analisis usaha yang digunakan meliputi analisis biaya, penerimaan, keuntungan dan R/C ratio. Analisis nilai tambah menggunakan metode Hayami. Hasil analisis menunjukkan bahwa usaha pengolahan kopi laos dan kunyit putih menguntungkan karena setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kopi laos akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,37 sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp0,37, sedangkan setiap Rp1 biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi kunyit putih akan memberikan penerimaan sebesar Rp1,50 dengan keuntungan Rp0,50. Hasil analisis nilai tambah menunjukkan bahwa produk kopi laos memberikan nilai tambah sebesar Rp86.650/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kopi laos mengandung nilai tambah sebesar Rp51,99. Nilai tambah produk kunyit putih adalah Rp134.800/kg dimana setiap Rp100 nilai produk kunyit putih mengandung nilai tambah sebesar Rp67,40.Kata kunci: kopi laos, kopi kunyit putih, nilai tambah Abstract The trend of back to nature change the consumption pattern in society became health and nutrient contents consumption. This situation makes herbal drink consumption increase. Fresh ingredients need to process as instant products to expand herbal drink shelf life. This study aims to analyze the business based on total cost, revenue, profit, and value added of processed products of rhizome plants as herbal drinks. This research examined galangal and white turmeric coffee. Business analysis methods used include cost analysis, revenue, profit and R / C ratio. Hayami method used as value-added analysis. The results show that the business of galangal and white turmeric processing is profitable. Every 1 IDR cost incurred to produce galangal coffee will give an income of 1.37 IDR so that the profit earned is 0.37 IDR, whereas every 1 IDR cost incurred to produce white turmeric will provide acceptance of 1.50 IDR with benefit 0.50 IDR. Added value analysis shows that galangal coffee products provide added-value of 86.650 IDR/kg where each 100 IDR value of galangal coffee products contains added-value of 51.99 IDR. The added benefit of white turmeric products is 134.800 IDR/kg where each 100 IDR value of white turmeric products includes added value of 67.40 IDR.Keywords: galangan coffee, white turmeric coffe, added value 

Copyrights © 2018