Prevalensi Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015, penderita DM sebesar 10 juta, dan diperkirakan akan terus meningkat mencapai 16.2 juta pada tahun 2040 (IDF, 2017). Salah satu komplikasi paling sering pada DM adalah luka kaki diabetikum (Yusuf S, 2016, Haryanto, 2017). Luka kaki diabetikum merupakan salah satu luka kronis atau luka yang lama sembuh (nonhealing) (Haryanto et al, 2017).
Salah satu faktor penyebab luka kaki diabetikum terjadi keterlambatan dalam penyembuhan atau tidak sembuh karena adanya biofilm. Diperkirakan sekitar 60% luka kronis terdapat biofilm (McCarty SM, Percival SL, 2013). Identifikasi adanya biofilm pada luka menjadi hal yang sangat penting untuk mengevaluasi efektifitas treatment yang diberikan. Biopsi merupakan salah satu metode konvensional yang sering dilakukan di klinis. Namun, metode ini terdapat keterbatasan yaitu kurang praktis dan menyebabkan nyeri bagi pasien.
Copyrights © 2018