Belum maksimalnya pengembangan pertanian organik yang dapat mendukung keberlanjutan wilayah pesisir dapat menyebabkan pengelolaan kawasan sektor pertanian yang tidak mempertimbangkan aspek ekologis wilayah yang akan mendatangkan kerugian pada masyarakat. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan diketahui akan memberi dampak buruk baik pada kesuburan tanah yang semakin menurun maupun pada pencemaran lingkungan seperti aliran sungai yang akan bermuara ke laut. Selain itu, tingkat partisipasi masyarakat pada wilayah pesisir dalam mengelola potensi lokal wilayahnya terkadang masih rendah. Hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat pemahaman masyarakat terhadap potensi sumberdaya lokal daerah yang dapat dimanfaatkan. Salah satu solusi untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat yaitu dengan menjalin kemitraan antara institusi baik dari pemerintah daerah, akademisi dan masyarakat melalui program kemitraan KKN-PPM bertema Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Berbasis Potensi Lokal Daerah di Kabupaten Pangkep. Program tersebut dilaksanakan melalui kemitraan dengan dua desa pesisir pada Kecamatan Labakkang yang merupakan bagian dari Kabupaten Pangkaje’ne dan Kepulauan (PANGKEP) Propinsi Sulawesi Selatan. KKN PPM ini meliputi beberapa rangkaian kegiatan pelaksanaan dengan tahapan pembekalan mahasiswa, pelaksanaan pelatihan, penyuluhan dan pendampingan pembuatan kompos dari bahan lokal limbah pertanian, budidaya sayuran organik secara vertikultur dan evaluasi kegiatan. Kegiatan pengabdian secara umum meningkatkan pemahaman masyarakat dalam pemanfaatan sumberdaya lokal limbah pertanian menjadi kompos untuk mendukung pengembangan bioindustri kompos di daerah pesisir.Kata Kunci: Bioindustri kompos, limbah pertanian, pemberdayaan masyarakat, daerah pesisir.
Copyrights © 2018