Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan mendasar yang diperlukan dalam proses pembelajaran, termasuk dalam pembelajaran matematika. Kemampuan ini sangat dibutuhkan dalam pembelajaran agar pemahaman konsep yang diperoleh lebih mendalam. Salah satu pembelajaran yang dapat diterapkan adalah pembelajaran konflik kognitif. Pembelajaran konflik kognitif ini dapat mengkondisikan siswa untuk berpikir ke tahapan yang lebih tinggi (berpikir kritis). Penelitian ini bertujuan menjelaskan bagaimana pembelajaran konflik kognitif yang diterapkan pada pembelajaran matematika mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka (library research). Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang berupa hasil-hasil penelitian seperti buku-buku ilmiah, jurnal ilmiah, laporan penelitian, dan sumber lain yang relevan. Teknik analisis data dalam penelitian ini meliputi tiga tahap yaitu organize, synthesize, dan identify. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran konflik kognitif dengan tahapan-tahapan pembelajaran antara lain (1) pendahuluan; (2) konflik; dan (3) penyelesaian, memiliki relevansi dengan indikator berpikir kritis yaitu (1) interpretasi ; (2) analisis; (3) evaluasi; dan (4) keputusan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran konflik kognitif mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis matematis siswa.
Copyrights © 2018