Vitruvian : Jurnal Arsitektur, Bangunan, dan Lingkungan
Vol 7, No 2 (2018)

KONSEP MANDALA PADA RANCANGAN LIMBAH KONTAINER UNTUK HUNIAN SEMENTARA KORBAN BENCANA ALAM DI BALI

Eka Diana Mahira (Universitas Mahendradatta, Bali)
Virginayoga Hignasari (Universitas Mahendradatta, Bali)



Article Info

Publish Date
02 Aug 2018

Abstract

ABSTRAKHunian sementara merupakan fasilitas yang penting disediakan pemerintah sebagai salah satu langkah mitigasi bencana, mengingat kondisi Indonesia yang rawan bencana alam. Dalam upaya penyediaan hunian sementara tidaklah sebatas unit hunian yang bisa disediakan dengan cepat, efisien dan efektif saja. Hunian yang disediakan haruslah bisa memberikan kenyamanan dan dapat mengurangi efek psikis masyarakat yang terdampak serta sesuai dengan karakteristik hunian sementara berdasarakan prinsip keberlanjutan. Berkaitan dengan itu, material kontainer dapat menjadi salah satu alternatif untuk unit hunian sementara. Menanggapi hal tersebut khususnya di wilayah Bali, penerapan konsep mandala dalam bangunan kontainer menjadi dasar dalam tata atur ruang mengacu pada rumah-rumah tinggal masyarakat Bali. Kajian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan pendekatan studi literature dengan menggali data dan informasi yang terkait dengan topik kajian. Selanjutnya data-data yang diperoleh disusun dan dianalisis untuk kemudian ditarik kesimpulan. Berdasarkan kajian disebutkan bahwa sangat penting memasukkan konsep mandala sebagai salah satu ulokal genius dalam pengaturan pola ruang unit hunian sementara karena akan berdampak pada tingkat kenyamanan penghuni. Konsep mandala tersebut diaplikasikan dalam pembagian 3 zonasi ruang yaitu utama, madya, nista. Ketiga zonasi tersebut dipengaruhi oleh aktivitas dan civitas dalam unit hunian. Bagian hulu (utama) merupakan ruang private berfungsi sebagai ruang tidur. Zona madya (tengah) dipergunakan sebagai ruang serbaguna dan menjadi tempat persembahyangan. Dan pada teben (nista) merupakan ruang service yang dipergunakan sebagai dapur dan kamar mandi.Kata Kunci : mandala, rumah kontainer, hunian sementara ABSTRACTShelter is an important facility provided by the government as one of the disaster mitigation measures, considering the condition of Indonesia that is prone to natural disasters. In the provision of temporary shelter is not limited to residential units that can be provided quickly, efficiently and effectively only. Shelter provided should be able to provide comfort and can reduce the psychic effects of affected communities and in accordance with the characteristics of shelter based on the principle of sustainability. In this regard, container material can be an alternative to temporary shelter units. In response to this especially in the area of Bali, the application of the concept of mandala in the container building became the basis in the spatial arrangement refers to the homes of Balinese people. This study was conducted by qualitative method with literature study approach by digging the data and information related to the topic of study. Furthermore, the data obtained are prepared and analyzed for the conclusions then drawn. Based on the study mentioned that it is very important to enter the concept of mandala as one of local genius in setting the pattern of temporary shelter unit space because it will affect the comfort level of the occupants. The concept of mandala is applied in the division of 3 zoning space ie main (utama), middle, nista. The three zones are influenced by activities and civities within the dwelling unit. The upstream (main) is a private space serves as a bedroom. Middle Zone (center) is used as a multipurpose room and a place of worship. And on teben (nista) is a service room that is used as a kitchen and bathroom.Keyword: mandala, container house, temporary shelter

Copyrights © 2018






Journal Info

Abbrev

virtuvian

Publisher

Subject

Civil Engineering, Building, Construction & Architecture Engineering Environmental Science

Description

Jurnal Ilmiah VITRUVIAN adalah jurnal yang mencakup artikel bidang ilmu arsitektur, bangunan, dan lingkungan. Jurnal ilmiah Vitruvian terbit secara berkala yaitu 3 (tiga) kali dalam setahun, yaitu pada bulan Oktober, Februari, dan Juni. Redaksi menerima tulisan ilmiah tentang hasil penelitian yang ...