Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara keyakinan diri mengelola konflik kerja-keluarga, dukungan atasan dan dukungan keluarga besar dengan pengayaan kerja-keluarga. Partisipan penelitian ini sebanyak 250 guru di Surabaya. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu kuesioner pengayaan kerja-keluarga dibuat oleh Carlson, Kacmar, Waybe & Grzywacz (2006) dan keyakinan diri mengelola konflik kerja-keluarga dibuat oleh Cinamon (2003). Kedua kuesioner tersebut diadaptasi oleh Artiawati dan Andhini (dalam Andhini 2016). Â Kuesioner dukungan atasan dan dukungan keluarga besar yang dibuat oleh Antani dan Ayman (2003) dengan tim project 3535 dan didaptasi oleh Artiawati (2012). Hasil yang didapatkan,antara lain:(1)ada hubungan yang signifikan antara keyakinan diri mengelola konflik kerja-keluarga, dukungan atasan, dan dukungan keluarga besar dengan pengayaan kerja-keluarga (F = 25.032; p < 0.05; R square = 0.234). (2)keyakinan diri mengelola konflik kerja-keluarga memiliki hubungan paling kuat dengan pengayaan kerja-keluarga (r parsial 0.259 ; p < 0,05). (3) Dukungan atasan memiliki hubungan terkuat kedua dengan pengayaan kerja-keluarga (r parsial 0.239; p < 0.05). (4)dukungan keluarga besar memiliki hubungan paling lemah dengan pengayaan kerja-keluarga (r parsial 0.216 ; p < 0.05). Saran untuk penelitian selanjutnya perlu melibatkan variabel lain seperti kepribadian, konflik kerja-keluarga, juga mempertimbangkan latar belakang kultural.Kata kunci: keyakinan diri mengelola konflik kerja-keluarga, dukungan keluarga besar, dukungan atasan, guru
Copyrights © 2017