LATAR BELAKANG: Pit dan fissure sealant merupakan bahan yang sering digunakan untuk perawatan pencegahan, khususnya pada permukaan oklusal gigi yang rentan karies. Semua bahan restorasi yang berkontak dengan air akan mengalami 2 mekanisme, yaitu penyerapan air, yang menyebabkan pembengkakan matriks serta meningkatnya massa dan kelarutan air, yaitu terlepasnya komponen dari monomer yang tidak bereaksi dan menyebabkan berkurangnya massa. TUJUAN: mengukur nilai penyerapan air dan kelarutan bahan semen ionomer kaca sebagai penutup pit dan fisur gigi. METODE: Sebanyak 18 spesimen material sealant semen ionomer kaca dimanipulasi sesuai petunjuk pabrik terdiri dari masing-masing enam spesimen berukuran diameter 15 mm dan tebal 1 mm dibuat untuk setiap waktu perendaman. Spesimen tersebut dimasukkan ke dalam desikator bersuhu 37ï°C selama 22 jam dan kemudian dimasukkan ke desikator lainnya yang bersuhu 23ï°C selama 2 jam. Spesimen ditimbang dengan timbangan presisi 0,1 mg. Pengukuran dilakukan berulangkali sampai massa konstan didapatkan (M1). Berikutnya spesimen dimasukkan ke dalam 40 ml aquabides dan disimpan pada desikator bersuhu 37ï°C selama 1 hari, 2 hari dan 7 hari. Pada akhir setiap waktu perendaman, spesimen dipindahkan dari aquabides, dikeringkan dengan kertas penghisap dan digetarkan di udara selama 15 detik. Spesimen ditimbang untuk mendapatkan M2. Spesimen direkondisi dengan dimasukkan ke dalam desikator bersuhu 37ï°C selama 22 jam dan kemudian dimasukkan ke dalam desikator lainnya yang bersuhu 23ï°C selama 2 jam dan prosedur ini diulang pada satu hari berikutnya, kemudian massa ditimbang berulangkali sampai massa konstan didapatkan (M3). HASIL PENELITIAN: Uji statistic Kruskal â Wallis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari nilai rata-rata penyerapan air dan kelarutan bahan untuk perendaman selam 1 hari, 2 hari dan 7 hari. KESIMPULAN DAN SARAN: Nilai penyerapan air semen ionomer kaca sebagai penutup pit & fisur gigi mengalami penurunan hingga hari kedua lalu meningkat hingga hari ketujuh, dengan rata-rata penyerapan air untuk perendaman selama 1 hari sebesar 42,68ïg/ mm³, 2 hari 40,53ïg/ mm³ dan 7 hari 42,99ïg/ mm³. Nilai kelarutan dalam air semen ionomer kaca sebagai penutup pit & fisur gigi mengalami penurunan hingga hari kedua lalu meningkat hingga hari ketujuh, dengan rata-rata kelarutan bahan untuk perendaman selama 1 hari sebesar 41,46ïg/ mm³, 2 hari 39,39ïg/ mm³ dan 7 hari 41,91ïg/ mm³. dikatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan untuk nilai penyerapan air dan kelarutan bahan selama masa perendaman 1, 2 dan 7 hari. Disarankan agar dalam pengaplikasian semen ionomer kaca sebagai penutup pit dan fisur gigi harap diperhatikan dalam pemberian varnish atau pelindung agar mengurangi terjadinya penyerapan air dan kelarutan bahan. Selain itu, pit dan fisur gigi yang sudah diberi penutup, hendaknya dikontrol 3 bulan kemudian untuk mengetahui apakah penutupnya masih utuh atau sudah rusak maupun lepas. Disarankan pula agar ada penelitian lanjutan untuk mengetahui nilai penyerapan air dan kelarutan bahan jika direndam di dalam saliva buatan selama lebih dari 7 hari.
Copyrights © 2017