Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk secara kualitatif menganalisis proses dan pelaksanaan demokratisasi pers di pemerintah, yaitu Tabloid Komunika (TK), untuk mengidentifikasi, menentukan dan mengejar faktor demokratisasi pers di Tabloid Komunika, untuk menganalisis secara kuantitatif perbedaan persepsi tentang proses dan implementasi demokratisasi pers antara Tabloid Komunika, komunikator dan khalayak massa, dan untuk mengembangkan model demokratisasi di pers pemerintah. Penelitian ini menggunakan studi kasus dan pendekatan survei. Data yang digunakan untuk studi kasus dikumpulkan melalui dokumen dan analisis isi, wawancara mendalam, observasi, dan observasi peserta "Divisi Kominfo Media Cetak, Kementerian Komunikasi dan Informatika," Jakarta. Data yang digunakan untuk survei yang dikumpulkan di "Divisi Media Cetak Kominfo dan provinsi" yang mewakili wilayah perkotaan dan pedesaan. Dari analisis kualitatif, ditemukan bahwa proses demokratisasi di Tabloid Komunika dalam lima tahun tidak konsisten. Ketidak konsistenan yang disebabkan oleh kelompok yang anti-demokratisasi hegemonic di Tabloid Komunika. Faktor-faktor yang menentukan demokratisasi pers di Tabloid Komunika adalah demokratisasi di media profesional, partisipasi masyarakat, beberapa massa komunikator yang pro-demokratisasi, pers organisasi yang kondusif, kebijakan yang pro-demokratisasi, dan dana untuk kegiatan pro-demokrasi. Faktor yang menjadikan terwujudnya demokratisasi adalah adanya keterlibatan dari non-editor petugas dalam kegiatan editorial, beberapa antidemokratisasi komunikator massa, kurangnya keinginan pengurus politik, tidak adanya bimbingan operasional demokratisasi, dan pengaruh kekuatan pemerintah era sistem pers baru. Dari analisis kuantitatif dengan Kolmogorov-Smimov Dua Uji Sampel Independen, ditemukan bahwa persepsi massa komunikator tentang proses dan pelaksanaan demokratisasi pers di Tabloid Komunika berbeda dari persepsi pembaca.
Copyrights © 2011