Tingginya angka kasus DBD di Indonesia sehingga perlu diadakan upaya pengendalian vector.batang kelor digunakan sebagai anti nyamuk alami diangap mampu memetikan jentik. Hal ini disebabkan terdapat senyawa steroid, triterpenoid, alkaloid, saponin, flavanoid, dan tanin di dalam batang dahan kelor. Jenis Penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan metode post test only control group design. Pengumpulan data dilakukan dengan menghitung jumlah larva Aedes aegypti instar III yang mati disetiap jenis konsentrasi salinitas selama waktu pemaparan. Percobaan dilakukan sebanyak 4 kali, Pengamatan, perhitungan dan pencatatan jumlah larva yang hidup dan mati setiap 24, 32, 40 dan 48 jam setelah perlakuan. Data yang telah dikumpulkan dan dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. Pada konsentrasi 3% pada estrak kulit dahan kelor pada waktu pengukuran 24 jam pada masing-masing perlakuan 1 (3), perlakuan 2 (3), perlakuan 3 (3), perlakuan 4 (1) dengan presentase rata-rata kematian jentik yaitu 27,5%. Konsentrasi 3% ekstrak kulit dahan kelor efektif membunuh jentik Aedes aegepty sebesar 45% dalam waktu 48 jam. Konsentrasi 3,5% ekstrak kulit dahan kelor efektif membunuh jentik Aedes aegepty sebesar 45% dalam waktu 24 jam. Konsentrasi 4% ekstrak kulit dahan kelor efektif membunuh jentik Aedes aegepty sebesar 67,5% dalam waktu 24 jam. Lama waktu paparan yang efektif yaitu 24 jam yang menyebabkan kematian 67,5 % Aedes aegypti.
Copyrights © 2018