Penelitian ini membandingkan perencanaan struktur beton bertulang tahan gempa di atas tanah baik (keras) dan tanah lunak dengan menggunakan perhitungan metode SRPMK (Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus). Perhitungan beban berdasarkan (PPIUG 1983). Sedangkan pembebanan gempa berdasarkan (SNI 03-1726-2000). Beban gempa menggunakan analisa response spectrum. Struktur gedung dianalisa menggunakan sistem open frame tiga dimensi dengan bantuan software. Beban mati, hidup, dan gempa diaplikasikan pada struktur. Peraturan yang digunakan untuk merancang struktur gedung baik pada bangunan atas maupun bawah menggunakan SNI 03-2847-2002. Hasil analisa struktur menunjukkan tanah keras. Untuk pondasi, struktur pada tanah keras memerlukan 4 tiang dengan kedalaman 7 m dan struktur pada tanah lunak memerlukan 6 tiang dengan kedalaman 10 m. Dalam studi ini hanya mempertimbangkan bangunan bertingkat rendah, perbedaan untuk struktur atas tidak signifikan.
Copyrights © 2012