PROSIDING KOMUNIKASI
PROSIDING : AKSELERSI PEMBANGUNAN MASYARAKAT LOKAL MELALUI KOMUNIKASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI (BUKU

PENGENDALIAN PESAN KEBENCIAN (HATE SPEECH) DI MEDIA BARU MELALUI PENINGKATAN LITERASI MEDIA

Santoso, Edi (Unknown)



Article Info

Publish Date
02 Jun 2017

Abstract

Pesan kebencian (hate speech) mengiringi kebebasan berpendapat di media baru (New Media). Dalam konteks Indonesia, fenomena ini menguat terutama saat berlangsungnya hajatan politik seperti pemilihan legislatif (pileg), pemilihan presiden (pilpres), atau pemilihan kepala daerah (pilkada). Sejak pilpres 2014 lalu, istilah ‘hater’ pun dikenal luas, yang menandai orang-orang dengan kecenderungan membuat pesan-pesan bernada kebencian pada orang atau kelompok tertentu. Khususnya bagi netizen (pengguna internet) kalangan muda—yakni generasi Y dan Z, praktik komunikasi dengan pesan-pesan kebencian ini harus mendapat perhatian khusus. Selain karena pewaris bangsa ini, generasi tersebut lah yang kini mewarnai dunia maya. Merekalah warga asli dunia digital (digital native). Mereka sadar akan hak untuk berbicara dan berekspresi, tapi seringkali lupa bahwa ranah online adalah ranah publik yang melekat di dalamnya tanggung jawab normatif. Tulisan ini mengkaji upaya menghadapi pesan kebencian melalui perspektif teori literasi media. Diasumsikan, melalui peningkatan literasi media, netizen akan lebih memiliki konstruksi yang positif dalam memanfaatkan media online. Literasi media yang tinggi, akan ditandai oleh: (1) daya kritis dalam menerima dan memaknai pesan, (2) kemampuan untuk mencari dan memverifikasi pesan, (3) kemampuan untuk menganalisis pesan dalam sebuah diskursus, (4) memahami logika penciptaan realitas oleh media, dan (5) kemampuan untuk mengkonstruksi pesan positif dan mendistribusikannya kepada pihak lain. Kata Kunci: Pesan Kebencian, Media Online, Literasi Media

Copyrights © 0000