Penelitian dilatarbelakangi oleh banyaknya program pemerintah yang harus
disampaikan kepada masyarakat. Namun tidak sedikit yang gagal dalam
mensosialisasikan kebijakan tersebut. Kesalahan dalam memilih saluran komunikasi
atau tidak paham dengan adanya hubungan interpersonal di antara warga
masyarakat, atau juga salah dalam mengenali struktur sosial budaya dan sistem yang
berlaku di suatu daerah/desa. Sehingga masyarakat salah menerjemahkan,
memaknai, atau memahami pesan/informasi. Akibat selanjutnya, terjadi kesalahan
pada taraf pelaksanaan, yang berarti juga kegagalan dari program pembangunan,
kegagalan dari difusi inovasi, dan kegagalan dari implemetasi kebijakan secara
keseluruhan. Untuk mengetahui hal itu digunakanlah metode analisis jaringan yang
berusaha untuk mengetahui struktur komunikasi dan pola komunikasi yang berlaku
di masyarakat, dalam hal ini di Desa Sukaresik dengan menelusuri isu program KIS,
KIP dan KSKP. Data dikumpulkan dengan membuat kuesioner yang memuat tiga
kelompok pertanyaan yaitu: 1) Kelompok identitas, 2) Kelompok pertanyaan pokok;
3) kelompok pertanyaan sosiometrik yang disebarkan ke seluruh responden yang
berjumlah 282 KK yang dilakukan dengan cara sensus. Hasil penelitian
menunjukkan pola komunikasi masyarakat pedesaan yang relatif stabil bahkan
cenderung lebih merupakan budaya yang butuh waktu lama untuk mengubahnya
dimana anggota masyarakat desa masih memilih hubungan interpersonal dalam
kegiatan komunikasinya. Bagi masyarakat desa media masih lebih dominan
digunakan semata-mata untuk mendapatkan hiburan.
Kata Kunci: Komunikasi Social, Masyarakat Perdesaan, Pola Jaringan.
Copyrights © 0000