The Indonesian Journal of Infectious Diseases
Vol 1, No 01 (2013): The Indonesian Journal of Infectious Diseases

Prevalensi Defisiensi Vitamin D Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Orang Hidup Dengan HIV/AIDS (ODHA) di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso

Maya M Montain (Unknown)
Janto G. Sinulingga (Unknown)
NFN Fatmawati (Unknown)
NFN Herlina (Unknown)
Nursanti Kurniastuti (Unknown)



Article Info

Publish Date
04 Nov 2017

Abstract

Abstract:Most people with HIV AIDS have been found with vitamin D deficiency, which is evidently influence by efavirenz as one of antiretroviral therapy (ART) regimen for HIV AIDS therapy, the characteristics of people with HIV AIDS, vitamin D intake, people with HIV AIDS life style, & drug intake that effect vitamin D level. 25-hydroxyvitamin D (D 25-OH) serumlevel measured vitamin D status at people with HIV AIDS. Vitamin D insufficiency was defined at 50-75 nmol/ml (20-30 ng/ml)D 25 OH , while vitamin D deficiency was defined under 50 nmol/ml (< 20 ng/ml) D 25-OH. Vitamin D is needed to maintain the health of bone and adequate immune function, that controled HIV infection. Vitamin D deficiency can increase the risk of bone fracture and Immune Reconstitution Syndrome(IRIS). Up to now, there has not been any data of the prevalence of vitamin D deficiency and its influencing factors on the people with HIV AIDS in Indonesia. The objective of this research is to understand the prevalence of vitamin D deficiency and its influencing factors on the people with HIV AIDS in Sulianti Saroso communicable disease hospital, that already have or not yet have ART intake . The results indicated that 88,8% people with HIV AIDS suffered vitamin D deficiency, and 11,2% suffered vitamin D insufficiency. The tested factors did not evidently influence the vitamin D deficiency.Abstrak. Defisiensi vitamin D ditemukan pada sebagian besar Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dimana defisiensi ini dipengaruhi salah satunya oleh efavirenz sebagai rejimen NNRTI yang merupakan salah satu rejimen ART (Antiretroviral Therapy) dalam terapi pengobatan ODHA. Faktor-faktor lain yang juga diduga berpengaruh terhadap defisiensi vitamin D pada ODHA adalah karakteristik ODHA, asupan sumber vitamin D, perilaku ODHA, dan juga konsumsi obat-obatan yang dapat mempengaruhi kadar vitamin D. Kadar vitamin D diketahui dengan mengukur kadar serum 25-hydroxyvitamin D dan dikategorikan sebagai insufiensi atau ketidakcukupan vitamin D bila kadar D 25-OH mencapai 50-75 nmol/ml (20-30 ng/ml), dan dikategorikan sebagai defisiensi atau kekurangan vitamin D bila jika kadar D 25-OH mencapai < 50 nmol/ml (< 20 ng/ml). Vitamin D dibutuhkan untuk mempertahankan kesehatan tulang dan untuk fungsi imun yang adekuat, yang membantu mengendalikan infeksi HIV. Defisiensi vitamin D pada ODHA dapat meningkatkan resiko fraktur tulang dan terjadinya Immune Reconstitution Syndrome (IRIS). Hingga saat ini belum ada data di Indonesia tentang prevalensi defisiensi D pada ODHA, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini bertujuan mengetahui prevalensi defisiensi vitamin D pada 107 ODHA di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso tahun 2010, baik yang belum maupun yang sudah mendapat ART dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Hasil penelitian menyebutkan bahwa 88,8% ODHA mengalami defisiensi vitamin D, dan yang mengalami insufisiensi vitamin D sebanyak 11,2%. Namun faktor-faktor yang diuji tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap defisiensi vitamin D.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

ijid

Publisher

Subject

Chemical Engineering, Chemistry & Bioengineering Health Professions Immunology & microbiology

Description

The Indonesian Journal of Infectious Disese (IJID) is a peer-reviewed journal published by RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. It specializes in infectious disease : emerging disease, new emerging disease issues and tropical medicine). IJID has been published twice a year in Indonesian since 2013 and ...